
Antoni Gaudi adalah arsitek jenius yang pernah hidup di Spanyol. Ketika dia membangun Katedral La Sagrada Familia, di Barcelona, hasilnya luar biasa. Turis berasa ada di galeri dan bukan di dalam gereja, saking indahnya.
Saat berada di Barcelona beberapa waktu lalu, detikTravel pagi hingga siang hari menyempatkan diri dulu mampir ke Camp Nou, stadion sepakbola kebanggaan warga Catalan sekaligus markas utama tim FC Barcelona. Setelah itu, detiktravel akhirnya berkunjung ke Katedral La Sagrada Familia.
Menggunakan kereta, kita bisa sampai di bangunan karya Antoni Gaudi ini dengan turun di Stasiun La Sagrada Familia. Anda tidak akan tersesat karena bisa langsung melihat bangunan megah menjulang begitu keluar dari terowongan kereta bawah tanah.
La Sagrada Familia jelas merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan saat bertandang ke Barcelona, selain ke Camp Nou tentunya. Dibandingkan dengan Casa Batllo, rancangan Gaudi yang lain, tempat ini jauh lebih megah dan terasa sangat kental nuansa klasiknya.
Dan untungnya, tiket masuk ke gedung ini jauh lebih murah ketimbang Casa Batllo. detiktravel hanya perlu mengeluarkan uang 14,80 Euro (Rp 236 ribu). Untuk beli tiketnya bisa pakai uang tunai atau menggunakan kartu kredit.
Saat disambangi, dari jauh sudah terlihat sebuah gedung yang memiliki banyak pucuk yang menjulang tinggi, yang di bawahnya banyak terdapat patung-patung terukir bertema Kristiani. Gedung ini tentu punya banyak arti di tiap ruas sudutnya.
La Sagrada Familia sejatinya memang sebuah gereja Katolik Roma yang didesain dan mulai dibangun oleh Gaudi pada 1882 sebelum menghembuskan nafas terakhirnya 1926. Bangunan ini terlihat belum rampung 100% dan masih banyak pemugaran di sana-sini.
Tapi tetap saja, gedung ini tetap wajib untuk didatangi. Apalagi UNESCO telah menetapkannya sebagai salah satu situs warisan dunia. Rencananya, bangunan ini baru akan kelar pada 2026 mendatang, atau tepatnya 100 tahun setelah wafatnya Gaudi.
Saat menapakkan kaki masuk ke dalam bangunan ini, ada kesan merinding. Meskipun ramai oleh wisatawan di dalamnya, nuansa di dalamnya sangat syahdu. Bahkan terlihat, ada pengunjung yang menyempatkan diri berdoa di altar tepat di bawah patung salib Yesus Kristus.
Gaudi dalam membangun gedung ini memang sangat kental menebarkan tema Kristiani di tiap sudutnya. Puncak langit yang tingginya berbeda pun punya arti. Mulai dari yang paling tinggi dipersembahkan untuk sang juru selamat Yesus Kristus, dan kemudian Bunda Maria di puncak yang lebih rendah, dan seterusnya.
Di pojok ruangan juga ada tempat khusus bagi para pengunjung untuk mempelajari secara singkat filosofi arsitektur Gaudi. Pria yang hidup selama 73 tahun ini menerapkan ilmu inverted architecture design dalam membangun La Sagrada Familia.
Filosofi itu didapatnya saat mencoba sebuah desain dengan cara terbalik, dari atas ke bawah. Cara ini ternyata cukup jitu untuk membangun sebuah bangunan megah dengan puncak sangat tinggi di jamannya, di saat ilmu arsitektur belum secanggih sekarang.
Gaudi coba menerapkannya pada beberapa untai tali yang terulur panjang dari atas ke bawah dengan beberapa bandul sebagai pemberat di beberapa titik. Dari situ, ia menciptakan metode arsitektur terbalik untuk membuat bangunan yang sangat tinggi. Maka dimulailah proyek La Sagrada Familia seperti yang kita lihat saat ini.
Untuk menjelajah bangunan ini, detiktravel menyarankan kepada para traveler untuk meluangkan waktu setidaknya setengah hari agar puas. Tempat ini terlalu sayang jika hanya dikunjungi sambil lewat. Kami jamin, Anda akan dibuat terpesona.